Minggu, 27 Oktober 2013

Warta Pos Guyub

Warta  “Guyub Pos Jambu” edisi 28 Oktober 2013
Taman Arumba RW.07 Pegangsaan Dua Kelapa Gading
___________________________________________________

“Gone With The Wind”

Isu keuangan RW.07 Kel. Pegangsaan Dua Kec. Kelapa Gading saat ini adalah bahwa keuangan RW.07 dalam kondisi defisit. Kondisi tersebut berawal dari program strategis  peningkatan pelayanan keamanan wilayah RW.07 dimana satu satunya langkah yang sudah dilaksanakan adalah terhitung bulan Januari tahun 2013 dilakukan penyesuaian/kenaikan honor anggota keamanan RW.07 yang berimplikasi kepada menjadi defisitnya keuangan RW.07, sehingga terhitung bulan Januari tahun 2013 biaya operasional RW.07 disubsidi dari dana cadangan RW.07.


Upaya penyelesaian defisit keuangan RW.07 yang didengar/diliat warga :
  1. Bulan Maret 2013 dilakukan perhitungan ulang jumlah rumah di masing-masing RT untuk menjadi dasar perhitungan kembali penyesuaian/kenaikan penerimaan RW.07 dari pengurus RT tanpa harus menaikan iuran warga. Namun kerja lebih lanjutnya tidak jelas dan tidak ada penjelasan - “ Gone with the wind”
  2. Bulan Juli 2013 dicapai kesepakatan – “Cibiuk” - antara pengurus RW.07 dengan pengurus-pengurus RT nya (tidak semua RT hadir) untuk menaikan iuran warga. Namun kerja lebih lanjutnya tidak jelas dan tidak ada penjelasan - “ Gone with the wind
  3. Bulan Juni 2013 dilakukan pertemuan antara pengurus RW.07 dengan ketua RT.004 untuk membahas masalah tunggakan iuran RT.004 yang berbuah polemik  :
  • Versi pengurus RT.004 : Permintaan Penundaan Uang Iuran Bulanan. Dengan alasan untuk dana pengamanan kelancaran pembayaran pekerjaan perbaikan jalan lingkungan RT.004 dengan biaya swadaya Warga RT. 004 yang – saat itu - sedang dilaksanakan.
  • Versi pengurus RW.07 : Pengurus RT.004 tidak mau bayar utang, yang berlanjut dengan Surat Pengurus RW.07 ke seluruh Warga RT.04 dengan memberhentikan kebersihan dan keamanan di wilayah RT. 04 tepatnya pada bulan Juli 2013.
  • Polemik menjadi turbulen melibatkan/memanfaatkan warga dan pejabat kelurahan :
  1. Pengurus RW.07 menarik pengelolan sampah dan keamanan di RT.004.
  2. Pengurus RT.004 akhirnya harus menjadi RT mandiri.
  3. Warga ikut berpolemik yang tidak fokus karena tidak mengerti persoalan.
  4. Rapat segi tiga Pejabat Kelurahan Pegangsaan Dua, pengurus RW.07 dan pengurus  RT.004 di kelurahan.
  5. Rapat segi tiga Pejabat Kelurahan Pegangsaan Dua, pengurus RW.07 dan warga RT.004 di kantor sekertariat RW.07.
  6. Polemic berlanjut melibatkan/memanfaatkan pejabat kecamatan sampai gubernur DKI Jakarta.
  7. Polemic mengilhami salah satu warga RT.004 - yang cerdik – untuk melakukan manufer politik ingin jadi  “ketua RT.004 sebulan”.
  8. Hasilnya tidak jelas dan tidak ada penjelasan - “ Gone with the wind”.
Kasihan benar warga RW.07 yang telah membayar iuran bulanan, yang telah memilih pengurus RW.07 dan pengurus RT nya, yang telah mengamanahkan pengelolaan wilayah. Kasihan benar warga DKI Jakarta yang telah urunan bayar biaya operasional pribadi pengurus RW.07 dan Pengurus RT nya. Namun pengurus RW.07 dan pengurus RT terlalu sibuk  mencari kemenangan pribadi masing-masing sedang niat kerja menyelesaikan defisit keuangan RW.07 menjadi tidak jelas dan tidak ada penjelasan - “ Gone with the wind”.

Warga bertanya : “ Ada kepentingan apa dibalik semua ini”
Mereka menjawab : “ Kami tidak punya kepentingan apa-apa, kami tidak cari makan di RW/RT, saya hanya berbuat untuk melayani warga”
Sebagian lagi menjawab : Wis, wis wiss . (Yoga)

0 komentar: